
Sebegitu pentingkah berpikir secara spasial/ keruangan?! sampai-sampai para ahli geografi di Amerika Serikat sana memperjuangkan "pemikiran spasial" ini supaya disertakan dalam kurikulum standar nasional tahun 2012. Ini dia argumen mereka mengapa begitu ngotot memperjuangkan hal tersebut. Berikut ini. Posisi
penting “Spatial Thinking” dalam kependidikan untuk pengajaran dan pembelajaran:
-
“Spatial thinking” merupakan
sekumpulan keterampilan kognitif yang terdiri dari bentuk-bentuk deklaratif dan
persepsi dari pengetahuan dan beberapa cara kerja kognisi yang dapat digunakan
untuk merubah, mengkombinasikannya ataupun dapat digunakan dalam pengetahuan.
Konsep “spatial thinking merupakan konstruksi dari tiga elemen: konsep mengenai
ruang, peralatan untuk melakukan representasi, dan proses-proses untuk
menjelaskan alasan-alasannya.
-
“Spatial thinking” terintegrasi atau menyatu dalam kehidupan
sehari-hari. Manusia, struktur objek-objek alami, dan objek-objek buatan
manusia yang ada di suatu ruang, interaksi antara manusia dan segala benda di
sekelilingnya harus dipahami dalam konsep lokasi, jarak, arah, bentuk, dan pola.
-
“Spatial thinking” luar biasa untuk memecahkan
masalah dengan pengelolaan, perubahan, analisis data, khususnya untuk
seperangkat data yang luas dan kompleks, serta dengan mengkomunikasikan hasil
dari proses itu sendiri kepada pihak-pihak lain.
-
“Spatial thinking” merupakan
keterampilan yang dapat dipelajari oleh siapa saja, dan hal ini akan sangat
berarti baik dikuasai secara individu ataupun tim dalam berbagai tingkatan
ketrampilan.
-
“Spatial thinking” merupakan bagian integral dari pekerjaan
sehari-hari dari para ilmuwan
dan insinyur yang, dan itu telah dilandasi banyak terobosan hasil keilmuan dan teknis (teknologi)
-
“Spatial thinking dapat mengembangkan
secara unik dalam level individu, tergantung pada pengalaman, pendidikan, dan
kecenderungan setiap individu tersebut.
-
Keahlian dalam “spatial thinking” mengacu pada kedua keterampilan, yaitu spasial umum yang
melintasi banyak domain pengetahuan
dan keterampilan spasial fokus
pada domain pengetahuan tertentu.
-
Keahlian dalam “spatial thinking” dapat dikembangkan dalam konteks bidang
tertentu dan dapat diubah, serta dipertajam dengan latihan, dan praktek secara
ekstensif.
-
Sementara transfer keterampilan
“spatial thinking” dari satu ranah pengetahuan ke ranah tidak otomatis atau mudah,
dan akan lebih tepat jika dirancang
dalam kurikulum yang disisipkan
pada seluruh mata pelajaran. Dan sekolah dapat
memfasilitasi proses transfer keterampilan tersebut.
-
“Spatial thinking” merupakan hal yang
penting dan mendasar dan memiliki peran yang berarti untuk di integrasikan
dengan standar ilmu pengetahuan tentang negara, matematika, geografi dan ilmu ilmu lainnya yang memiliki relevansi
dengan aspek keruangan.
-
“ Spatial thinking” sistem pendukung
memiliki pengaruh terhadap kekuasaan dari kapasitas manusia untuk berpikir dan
memecahkan masalah.
- "Spatial thinking merupakan suatu proses yang kompleks, luar
biasa dan menantang sebagai suatu penyedia sistem pendukung suatu lingkungan
yang interaktif, di mana “spatial
thinking” dapat akan mengantikan tempat untuk membantu para siswa untuk
menempatkan seperangkat data, menunjukkan hasil kerja, dan hasil akhir, serta
menampilkan fungsi-fungsi analitis.
Mengingat peningkatan kebutuhan belajar dan terus mengembangkan keterampilan seumur hidup untuk menjawab perubahan dunia oleh teknologi, siswa perlu kesempatan
untuk belajar berbagai sistem dukungan
teknologi baik teknologi rendah hingga teknologi
tinggi untuk berpikir secara
spasial. Bagaimana pendapat anda?! silahkan didiskusikan dan refleksikan sejauh mana yang kita pelajari hari ini, dan kepedulian keruangan yang kita miliki?!
Referensi:
Learning to think spatially : GIS as a support system in the K-12 curriculum.
Includes bibliographical references and index.
ISBN 0-309-09208-6 (pbk.) — ISBN 0-309-53191-8 (PDF)
1. Space perception—Study and teaching. 2. Geographic information
systems. I. National Academies Press (U.S.)
BF723.S63L43 2006
370.15′2—dc22
2 komentar:
Bisakah anda berikan contoh dari berfikir spasial itu sendiri gan? misalnya dalam konteks pendidikan (yakni peserta didik), apa indikator dari berfikir spasial?
Ujian? Silahkan baca sendiri. Hehehe mungkin satu semester saya jika menjelaskan, dan seperti biasa sambil belajar. Artikel di atas ringkasan atau resensi konsep awal. Dan anda bisa menemukan di kurikulum 2012 di amerika (buku itu masih usulan, dan konon kabarnya akhirnya diterapkan) keberhasilan ESRI melakukan intervensi terhadap kebijakan pendidikan dari dasar sampai pendidikan tinggi.
Posting Komentar