Kamis, 26 Mei 2016

Struktur Organisasi Prodi Pendidikan Geografi IKIP PGRI Pontianak 2015-2017


STRUKTUR ORGANISASI PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
IKIP PGRI PONTIANAK 2015 -2017

Ketua Program Studi: 
Ajun Purwanto, S.Si., M.Pd


Sekretaris Program Studi: 
Dony Andrasmoro, M.Pd


Kepala Laboratorium Prodi: 
Rudiono, S.Pd., M.Sc
o.Nama Dosen Tetap
NIDN**
Tgl. LahirJabatan Akademik***Gelar AkademikPendidikan S1, S2, S3  dan Asal PT*Bidang Keahlian untuk Setiap Jenjang Pendidikan
(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)
1Galuh Bayuardi111605750116-05-1975Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.Sos
– M.Si
– S1: UGM
– S2: UGM
– Antropologi
– Studi Kependudukan
2Dian Equanti113010820230-10-1982Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.Si
– M.Pd
– S1: UGM
– S2: UNS Solo
– Geografi Manusia
–  PKLH Minat Utama Pend. Geografi
3Wini Mustikarani110708860107-08-1986Aisten Ahli– S. Pd
– M.Pd
– S1: UPI
– S2: UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
4Endah Evi Nurekawati110210840202-10-1984Asisten Ahli– S. Pd
– M.Pd
– S1: UNS Solo
– S2: UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
5Rosanti113009870130-09-1987Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.P
– M.Pd
– S1: UNKAN MALANG
S2: UM
– Pend. Geografi
– Pend. Geografi

6Eviliyanto110904840109-04-1984Asisten Ahli– S. Pd
– M.Pd
– S1: UNS Solo
– S2: UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
7Rudiono111008880110-08-1988Asisten Ahli– S.Pd
– M.Sc
– S1: UNY
– S2: UGM
– Pend. Geografi
– Ilmu Lingkungan Minat: Geoinfo
8Dony Andrasmoro111504800215-04-1984Asisten Ahli– S. Pd
– M.Pd
– S1: UNS Solo
– S2: UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
9Agus Suwarno113005830230-05-1983Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S. Pd
– M.Pd
– S1: UNS Solo
– S2: UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
10Mustofa110302850203-02-1985Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S. Pd
– M.Pd
– S1: UNNES SEMARANG
– UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
11Wiwik Cahyaningrum112107770321-07-1977Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S. Si
– M.Pd
– S1: UMS
– S2: UNS Solo
– Penginderaan Jauh
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
12Suherdiyanto112903800229-03-1980Lektor– S.Pd
– M.Pd
-STKIP-PGRI Pontianak
– UNS Solo
-Pendidikan Kewarganegaraan
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
13Pitalis Mawardi111010840110-10-1984Lektor– S.Pd
– M.Pd
-STKIP-PGRI Pontianak
– UNS Solo
-Pendidikan Kewarganegaraan
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
14Ajun Purwanto110308700103-08-1970Lektor– S. Si
– M.Pd
– S1: UMS
– S2: UNS Solo
– Geografi Fisik
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
15Rika11040790014 Juli 1990Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.Pd
– M.Pd
– S1: UNY
– S2: UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
16Musti’ah113012850130-12-1985Asisten Ahli– S.Pd
– M.Pd.I
-UNSURI Surabaya
-UNSURI Surabaya
– Pend. Agama Islam
– Pend. Agama Islam
17Paiman112010840320-10-1984Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.Pd
– M.Pd
-STKIP-PGRI Pontianak
– UNS Solo
-Pendidikan Kewarganegaraan
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
18Agus SudiroDalam proses26-06-1985Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.Pd
– M.Pd
– S1 UNS Solo-UNS Solo
– S2: UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
19NursidiDalam proses27 -04- 1991Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.Pd
– M.Pd

-IKIP-PGRI Pontianak
– UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
20RinaDalam
Proses
15-01-1990Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.Pd
– M.Pd

-IKIP-PGRI Pontianak
– UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
21Yoga Prasetya Adi Nugraha110705830207-05-1983Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.Si
– Proses S2
– S1: UMS
– S2: UNS Solo (proses studi)
– Geografi Manusia
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
22Ihsan NurhakimStudy S208-09-1990Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.Pd
– Proses S2
-IKIP-PGRI Pontianak
– UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
23Ivan VeriansyahStudy S227-02-1989Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.Pd
– Proses S2
-IKIP-PGRI Pontianak
– UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
24Novita SarianiStudi S224 -07-1989Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.Pd
– Proses S2
-IKIP-PGRI Pontianak
– UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
25Adhitya PrihadiStudi S213-02-1992Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)– S.Pd
– Proses S2
-IKIP-PGRI Pontianak
– UNS Solo
– Pend. Geografi
– PKLH Minat Utama Pend. Geografi
26Hj. Uray Titin HiswariProses NIDK06-03-1948Tenaga Pengajar (SK Badan Pelaksana Harian YPT)–    Dra
–    M.Si
–   S1 Untan
–   S2 UI
–      Kurikulum dan Teknologi
–      Ilmu Lingkungan

Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP-PGRI Pontianak mengikuti Kongres V ILP2MI di Universitas Andalas

 
 Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan mampu menjadi kreatif dan inovatif dalam berkarya. Salah satunya adalah dengan menuangkan ide kreatif dan inovatif tersebut kedalam sebuah tulisan. Untuk menuangkan ide dan gagasan tersebut diperlukan sebuah wadah untuk mengaplikasikannya menjadi suatu tindakan nyata. Maka dibentuklah wadah tersebut dalam bentuk sebuah orgnisasi kemahasiswaan yang bergerak dibidang tulis menulis. IKIP-PGRI Pontianak salah satu kampus yang telah mewujudkan hal tersebut dengan dibentuklah organisasi yang yang bergerak dibidang penalaran dan penelitian yaitu FILE-M. Lembaga penalaran dan penelitian ini memiliki organisasi skala Nasional yaitu ILP2MI (Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia). ILP2MI merupakan kumpulan organisasi yang bergerak dalam bidang penalaran dan penulisan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Lembaga ini dibentuk oleh sekumpulan organisasi yang bergerak dibidang penalaran dan penulisan dan berfungsi untuk memberdayakan potensi kepenulisan, pengabdian masyarakat, dan kepeloporan. Untuk menjalin silaturahmi antar lembaga tersebut, dibuatlah sebuah kegiatan yang sekaligus untuk menentukan kepengurusan ILP2MI selanjutnya. Maka pada tanggal 14-17 September 2015 ILP2MI melaksanakan kegiatan Kongres Nasional yang ke-5. IKIP-PGRI Pontianak mengirimkan perwakilan 2 orang yang mewakili UKM FILE-M. Tuan rumah kegiatan tersebut adalah UKMP Universitas Andalas. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan, mulai dari semua peserta diundang langsung oleh Rektor Universitas Andalas untuk mengikuti Sidang Terbuka Dies Natalis UNAND. Kemudian dilanjutkan dengan bedah buku oleh salah satu pengarang buku terkenal yang merupakan putra asli dari Padang. Kemudian masuk dengan kegiatan inti yaitu Kongres Nasional yang ke-5. Lembaga yang beranggotakan 67 lembaga Penalaran dan Penelitian se-Indonesia ini kemudian melaksanakan serangkai kegiatan Kongres dimulai dari pembukaan, LPJ Kepengurusan, hingga pemilihan Sekjen ILP2MI. Dari hasil musyawarah maka ditunjuklah yang menjadi Sekjen periode 2015-2016 yaitu Fordi Mapelar (Forum Studi Mahasiswa Pengembang Penalaran). Kemudian ditunjuk pula tuan rumah untuk kegiatan RAKERNAS yaitu Universitas Tarakan. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan Field Trip dengan mengunjungi beberapa tempat wisata.

Minggu, 10 April 2016

Penggunaan Citra Satelit untuk Mengamati Peninggalan Budaya di Suriah

Oleh                            :  Jesse Casana (Dartmouth C)
Editing/ Translasi     :  G Joe dengan menggunakan Google Translation

Konflik militer yang sekarang terjadi telah menelan Suriah dan bagian wilayah tetangga, yaitu Irak dan Turki, bagian utara Fertile Crescent, yang merupakan wilayah dengan situs Peninggalan arkeologi sangat kaya. Saat ini wilayah tersebut menghadapi sejumlah ancaman, termasuk kerusakan dalam kaitannya dengan konflik, penjarahan dan perusakan yang disengaja . Selama dua tahun terakhir, perhatian media secara eksklusif pada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kondisi tersebut, yaitu  varian-varian kelompok yang dikenal ISIS, ISIL, atau Negara Islam dalam krisis Peninggalan budaya,  yang dipublikasikan termasuk penghancuran yang mereka lakukan pada monumen di Nimrud, Palmyra, dan Mosul. Selain itu juga untuk tuduhan dari keuntungan dari penjualan barang antik dijarah, untuk pembunuhan Khaled al-Assad, seorang arkeolog dan pejabat senior barang antik Suriah.  Hal ini  menjadi sangat politis dalam konteks ini, sehingga wacana publik mengenai krisis Peninggalan budaya sering kekurangan nuansa -atau bahkan bukti-karena isu yang terangkat justru hanya video ISIS tentang propaganda pada nilai nominal dan  klaim yang luas atas penjarahan dan bentuk lain dari kerusakan Peninggalan. Selama beberapa tahun terakhir, Casana telah mengamati dengan upaya untuk mendokumentasikan kerusakan situs arkeologi dan bersejarah dengan menggunakan analisis citra satelit. Meskipun bukan merupakan "obat mujarab", pendekatan ini menawarkan cara yang cukup kuat menghasilkan verifikasi, pengamatan tidak berusaha tidak bersifat memihak, kronologi peristiwa, dan tingkat keparahan kerusakan situs di skala regional.

Proyek pada krisis Peninggalan budaya muncul dari penelitian lamanya di Suriah. Selama tujuh tahun sebelum dimulainya perang, Casana adalah seorang pengawas proyek penggalian arkeologi di situs besar Tell Qarqur di Suriah Barat. Menyusul pecahnya kekerasan pada tahun 2011, sebagian besar arkeolog tidak memiliki cara untuk mengetahui kondisi situs kami, sementara para pejabat terkepung di Kantor Direktorat Jenderal Purbakala dan Musium. Sementara Damaskus kehilangan akses terhadap sebagian besar negara. Namun pengalaman Perang Irak pada dekade sebelumnya telah mengajarkan kita bahwa situs arkeologi, yang tersebar  dengan jumlah ribuan di seluruh daerah yang tidak berpenduduk, sangat rentan terhadap penjarahan dan kerusakan dalam konteks perang.

Pemantauan Peninggalan Budaya Berbasis Citra Satelit
Casana sangat bergantung pada teknologi penginderaan jauh untuk menemukan dan mendokumentasikan catatan arkeologi, dan hingga perang berlangsung, Ia kemudian kembali pada analisis citra satelit akhir-akhir ini, awalnya hanya sekedar iseng untuk mengisi waktu luang  menyusun informasi yang sangat kurang dapat selama perang berlangsung. Studi pertama Casana mengenai kerusakan dan penjarahan, mengandalkan citra satelit secara eksklusif pada tersedia secara bebas, diposting di Google Earth dan Bing Maps, bersama 25 adegan situs individu disumbangkan oleh Digital Globe Foundation. Hasil studi percontohan ini menunjukkan kekuatan pendekatan berbasis citra, mengungkapkan bahwa penjarahan situs tersebar luas di seluruh Suriah, dan menunjukkan  bahwa banyak situs utama, khususnya gundukan tanah mencolok menunjukkan keberadaan situs, selain itu banyak situs yang juga menderita kerusakan dampak dari pembentukan garnisun militer di atas lokasi-lokasi strategis.
A satellite image from April 4, 2015 showing the Bronze Age city of Mari on the Euphrates River in eastern Syria.  Since coming under ISIS control, the site has seen severe looting around the early second millennium BC palace of Zimri-Lim. Photo courtesy Digital Globe 2016

Sebuah citra satelit dari April 4, 2015 menunjukkan kota Zaman Perunggu Mari di Sungai Efrat di Suriah timur. Sejak di bawah kendali ISIS, situs tersebut telah terlihat semakin parah oleh penjarahan sekitar awal kedua istana milenium SM dari Zimri-Lim. Foto milik Digital Globe 2016.

Pada musim panas 2014, saya adalah salah satu dari kelompok peneliti yang, melalui American School of Oriental Research (ASOR), organisasi profesional utama arkeolog Timur Dekat di Amerika Utara, dibiayai oleh Departemen Luar Negeri AS untuk melakukan analisis krisis Peninggalan budaya yang berlangsung dalam konteks perang saudara Suriah. Melalui upaya ini, sekarang dikenal sebagai ASOR Cultural Heritage Initiative (CHI), tim kami diberikan akses ke database besar citra satelit yang dikumpulkan oleh Digital Globe, sebuah perusahaan swasta yang mengoperasikan beberapa satelit pencitraan resolusi tinggi. Karena Citra Digital Globe diperoleh terutama atas permintaan lembaga pemerintah AS, cakupannya cenderung terkonsentrasi di bidang yang menjadi perhatian strategis terbesar mereka, yang berarti bahwa beberapa bagian dari Suriah yang jarang dicitrakan, sementara yang lain sangat sering dicitrakan. Cakupan yang tidak merata ini kadang-kadang berarti bahwa situs arkeologi sangat signifikan jika kami ingin mengevaluasi ketika tidak punya citra terbaru yang tersedia. Namun pada saat yang sama, citra yang dikumpulkan hampir setiap hari- di seluruh bagian dari Suriah dan Irak utara, sehingga hal ini merupakan  kesempatan untuk mengevaluasi kerusakan pada ribuan situs dan monumen di dekat secara real-time.
Selama 18 bulan terakhir, Casana bersama dengan tim, membentuk bagian besar proyek ASOR CHI, telah berupaya untuk mengembangkan strategi untuk secara sistematis mendokumentasikan kerusakan, memanfaatkan besar Arsip Citra Digital Globe. Hal ini penting untuk memahami dalam perancangan suatu proyek sehingga bentuk kerusakan yang paling mungkin untuk diakui oleh para pengamat di tanah, seperti kerusakan struktural untuk bangunan bersejarah, sulit untuk mendeteksi citra satelit, dan sering tidak dapat dilihat di semua. Di sisi lain, analisis berbasis citra satelit merupakan sarana ampuh untuk mendokumentasikan bentuk kerusakan yang tidak mungkin diakui oleh non-spesialis, terutama penjarahan, bumi bergerak, atau konstruksi di situs arkeologi. Dengan cara ini, pendekatan berbasis citra melengkapi pekerjaan yang dilakukan oleh anggota lain dari tim ASOR CHI, dibahas oleh Michael Danti dalam masalah ini Antropologi News.

Map illustrating location of 1289 sites evaluated for evidence of war-related damage, over areas of factional control as of early 2015. Image courtesy Jesse Casana
Peta yang menggambarkan lokasi 1.289 situs dievaluasi untuk bukti kerusakan terkait perang, lebih dari bidang kontrol faksi sebagai awal 2015. Gambar milik Jesse Casana


Map illustrating location and severity of looting as documented by imagery-based analysis.  Major sites with severe looting are labeled. Image courtesy Jesse Casana

Peta yang menggambarkan lokasi dan keparahan dari penjarahan seperti yang didokumentasikan oleh analisis berbasis citra. situs utama dengan penjarahan yang parah diberi label. Gambar milik Jesse Casana. Peta yang menggambarkan lokasi dan keparahan dari penjarahan seperti yang didokumentasikan oleh analisis berbasis citra. situs utama dengan penjarahan yang parah diberi label. Gambar milik Jesse Casana

Analisis ini berbasis citra satelit menggunakan dataset besar sekitar 14.000 situs arkeologi yang dibangun sebagai bagian dari proyek penelitian sebelumnya. Berdasarkan studi percontohan, database geospasial pusat dikembangkan untuk mengidentifikasi kerusakan situs dan kemudian mengajukan pertanyaan untuk mengungkapkan secara spasial, temporal atau pola lainnya. Untuk setiap situs,  dievaluasi, dan dengan  hati-hati membandingkan citra satelit sebelum perang dengan gambar terbaru yang tersedia, dan jenis kerusakan (penjarahan, konstruksi, bumi bergerak, dll), tingkat keparahan kerusakan (besar, sedang, kecil ), serta ketika kita melakukan pengamatan dan gambar yang di atasnya pengamatan didasarkan. Data ini kemudian dapat dilihat pada variabel lain yang telah tercatat mengenai karakteristik sekitar situs, seperti ukuran, morfologi, atau tanggal pendudukan, serta dengan data spasial lainnya, seperti kedekatan mereka ke pusat-pusat penduduk, daerah konflik, atau apa zona situs kontrol faksi berada. Mendekati masalah dengan cara ini memungkinkan kami untuk menyediakan informasi kuantitatif yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar, seperti: Bagaimana intensitas dan jenis kerusakan situs berubah sejak perang dimulai? Kerusakan situs lebih umum di daerah ISIS-diadakan sebagai lawan ke bagian lain dari Suriah? Apakah situs periode bersejarah tertentu lebih mungkin menjadi sasaran para penjarah?

Pemetaan Tren Regional di Kerusakan Situs

Beberapa hasil penting dari tahun pertama penelitian Casona ini, memiliki fokus utama pada penjarahan situs arkeologi, diterbitkan pada bulan September 2015 dalam edisi khusus Timur Dekat Arkeologi, dan pekerjaan yang berlangsung sejak itu kemudian tim menemukan kelanjutan. Pertama, dari 1289 situs dapat dievaluasi, yaitu mengenai penjarahan terjadi selama perang, analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa insiden penjarahan sangat luas di seluruh bagian Suriah. Dalam empat tahun pertama perang, lebih dari 25 persen dari situs dalam sampel kami melihat insiden baru penjarahan, mewakili dekat dengan urutan peningkatan besarnya atas frekuensi penjarahan sebelum 2011. Sekitar setengah dari situs dijarah memiliki sejarah penjarahan pra-perang, sementara separuh lainnya tidak menunjukkan bukti penjarahan sebelum 2011. Selanjutnya, penjarahan tampaknya paling sering di situs Romawi, akhir Romawi dan periode abad pertengahan awal, atau pada komponen situs yang lebih besar yang ditempati di periode ini, mungkin karena situs ini jauh lebih mungkin untuk menghasilkan uang, kaca, benda patung dan mosaik.

Sebagian besar (78 persen) dari insiden penjarahan terkait perang telah didokumentasikan diklasifikasikan sebagai "minor," yang berarti kita dapat mengamati tidak lebih dari 10-15 lubang penjarahan. jenis kegiatan penjarahan yang kemungkinan besar dilakukan oleh penduduk lokal, banyak dari mereka yang hidup dalam kondisi buruk, dan yang paling sering terjadi di bagian Suriah dengan otoritas pusat setidaknya, terutama di barat laut Suriah, yang dikendalikan oleh berbagai, pemberontak bersaing kelompok, dan di daerah Kurdi timur laut. Di sisi lain, sejumlah besar situs yang sangat signifikan termasuk Apamea, Dura Europos, Mari, Ebla, Katakan Sheikh Hammad dan lain-lain telah kejam dijarah; dalam kasus terburuk kita melihat ribuan penjarahan lubang meliputi keseluruhan dari situs, efektif menghancurkan sisa-sisa dari kota-kota kuno. Jenis penjarahan besar-besaran tampaknya paling sering di daerah ISIS dipegang timur Suriah, di mana rekening penjarahan sedang dan berat 42 persen dari insiden yang diamati dalam sampel kami, dibandingkan dengan 22 persen di daerah rezim-diadakan Suriah, dan hanya 9-14 persen di memberontak oposisi atau daerah Kurdi-diadakan. Data ini mungkin karena itu menawarkan beberapa dukungan untuk perselisihan yang ISIS telah mengeluarkan izin penjarahan dan keuntungan dari pajak atas penjualan barang antik. sistem tersebut akan diperkirakan mungkin menghasilkan kurang sering penjarahan skala kecil, kegiatan tersebut ternyata dilarang, tetapi juga akan memacu penjarahan yang lebih intensif di lokasi di mana izin untuk menjarah diberikan.

A satellite image from November 27, 2015 showing the Roman city of Apamea in western Syria.  Apamea has been largely destroyed by severe looting (A), occurring while the site has been occupied by a Syrian military garrison (B). Image © Digital Globe 2016
Sebuah citra satelit dari November 27, 2015 menunjukkan kota Romawi Apamea di Suriah barat. Apamea sebagian besar telah dihancurkan oleh penjarahan yang parah (A), terjadi ketika situs telah diduduki oleh pasukan militer Suriah (B). Gambar ¸ Digital Globe 2016

Casana bersama timnya  juga telah mendokumentasikan sejumlah kasus penjarahan yang parah di bagian Suriah barat yang jauh dari keberadaan ISIS. Dalam beberapa kasus, seperti di Apamea, Ebla dan enam situs yang lebih kecil lainnya di wilayah yang sama, penjarahan sedang atau berat telah terjadi bersamaan dengan berdirinya sebuah rezim garnisun militer Suriah di situs. korelasi ini menunjukkan bahwa beberapa unsur militer Suriah yang baik secara langsung terlibat atau setidaknya complicit- di penjarahan situs arkeologi utama. laporan terbaru bahwa polisi rahasia Suriah terlibat dalam perdagangan barang antik dapat menawarkan dukungan untuk kesimpulan ini.

Penelitian tim ini sekarang terus bergerak maju, seperti yang kita meningkatkan sampel situs dalam database kami, memperbarui pengamatan di lokasi di mana lebih citra baru sekarang tersedia dan memperluas pengamatan kami ke daerah-daerah ISIS-diadakan di Irak utara. Kami juga bekerja pada cara yang lebih canggih untuk menilai waktu kerusakan, serta untuk menentukan sejauh mana masing-masing situs dapat terletak di dalam wilayah bersaing faksi politik dalam terang zona pergeseran mereka kontrol. Pada akhirnya hasil kerja kami menawarkan landasan informasi dan bernuansa untuk memahami kontur krisis Peninggalan budaya, dan akan, kami berharap, suatu hari memberikan peta jalan rinci untuk upaya konservasi dan rekonstruksi dalam pasca-perang Suriah.

Jesse Casana adalah salah satu profesor di Departemen Antropologi di Dartmouth. Menggunakan teknologi penginderaan jauh pada bidang arkeologi, penelitian eksplorasi pemukiman, penggunaan lahan, dan sejarah lingkungan di Timur Tengah. Dia sebelumnya koordinator penggalian/ekskavasi situs di Tell Qarqur (Suriah) dan saat ini bekerja di Kurdistan Region Irak.


Rabu, 23 September 2015

Arti Penting Spatial Thinking dalam Berbagai Aspek Kehidupan

Spatial thinking merupakan suatu pendekatan ataupun cara berpikir dengan menggunakan kesadaran ruang/ keruangan. Hal ini sering tidak disadari sebagaimana kita sering tidak menyadari orientasi arah di suatu tempat di mana kita berada. Orientasi arah bagi tiap mungkin akan berbeda dalam setiap kebudayaan, dan juga lingkungan fisik seperti misalnya, orientasi kiri dan kanan, hulu dan hilir, "kelod" (gunung) dan "kaja" (laut). Hal tersebut merupakan orientasi arah secara "tradisional", sementara dalam budaya yang lebih kompleks terdapat orientasi arah yang terdiri dari 4 (utara, timur, selatan, dan barat), dan 8 arah mata angin (utara, timur laut, timur, timur tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut) bahkan secara matematis dapat disebutkan dalam satuan unit derajat. hal ini adalah sebagian kecil contoh mengenai "spatial thinking".
Sebegitu pentingkah berpikir secara spasial/ keruangan?! sampai-sampai para ahli geografi di Amerika Serikat sana memperjuangkan "pemikiran spasial" ini supaya disertakan dalam kurikulum standar nasional tahun 2012. Ini dia argumen mereka mengapa begitu ngotot memperjuangkan hal tersebut. Berikut ini. Posisi penting “Spatial Thinking” dalam kependidikan untuk pengajaran dan pembelajaran:
-          “Spatial thinking” merupakan sekumpulan keterampilan kognitif yang terdiri dari bentuk-bentuk deklaratif dan persepsi dari pengetahuan dan beberapa cara kerja kognisi yang dapat digunakan untuk merubah, mengkombinasikannya ataupun dapat digunakan dalam pengetahuan. Konsep “spatial thinking merupakan konstruksi dari tiga elemen: konsep mengenai ruang, peralatan untuk melakukan representasi, dan proses-proses untuk menjelaskan alasan-alasannya.
-          “Spatial thinking”  terintegrasi atau menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Manusia, struktur objek-objek alami, dan objek-objek buatan manusia yang ada di suatu ruang, interaksi antara manusia dan segala benda di sekelilingnya harus dipahami dalam konsep lokasi, jarak, arah, bentuk, dan pola.
-          “Spatial thinking” luar biasa untuk memecahkan masalah dengan pengelolaan, perubahan, analisis data, khususnya untuk seperangkat data yang luas dan kompleks, serta dengan mengkomunikasikan hasil dari proses itu sendiri kepada pihak-pihak lain.
-          “Spatial thinking” merupakan keterampilan yang dapat dipelajari oleh siapa saja, dan hal ini akan sangat berarti baik dikuasai secara individu ataupun tim dalam berbagai tingkatan ketrampilan.
-          “Spatial thinking” merupakan bagian integral dari pekerjaan sehari-hari dari para ilmuwan dan insinyur yang, dan itu telah dilandasi banyak terobosan hasil keilmuan dan teknis (teknologi)
-          “Spatial thinking dapat mengembangkan secara unik dalam level individu, tergantung pada pengalaman, pendidikan, dan kecenderungan setiap individu tersebut.
-          Keahlian dalam “spatial thinking” mengacu pada kedua keterampilan, yaitu spasial umum yang melintasi banyak domain pengetahuan dan keterampilan spasial fokus pada domain pengetahuan tertentu.
-          Keahlian dalam “spatial thinking” dapat dikembangkan dalam konteks bidang tertentu dan dapat diubah, serta dipertajam dengan latihan, dan praktek secara ekstensif.
-          Sementara transfer keterampilan “spatial thinking” dari satu ranah pengetahuan ke ranah  tidak otomatis atau mudah, dan akan lebih tepat jika dirancang dalam kurikulum yang disisipkan pada seluruh mata pelajaran. Dan sekolah dapat memfasilitasi proses transfer keterampilan tersebut.
-          “Spatial thinking” merupakan hal yang penting dan mendasar dan memiliki peran yang berarti untuk di integrasikan dengan standar ilmu pengetahuan tentang negara, matematika, geografi dan  ilmu ilmu lainnya yang memiliki relevansi dengan aspek keruangan.
-          “ Spatial thinking” sistem pendukung memiliki pengaruh terhadap kekuasaan dari kapasitas manusia untuk berpikir dan memecahkan masalah.
-        "Spatial thinking  merupakan suatu proses yang kompleks, luar biasa dan menantang sebagai suatu penyedia sistem pendukung suatu lingkungan yang interaktif, di mana  “spatial thinking” dapat akan mengantikan tempat untuk membantu para siswa untuk menempatkan seperangkat data, menunjukkan hasil kerja, dan hasil akhir, serta menampilkan fungsi-fungsi analitis.
Mengingat peningkatan kebutuhan belajar dan terus mengembangkan keterampilan seumur hidup untuk menjawab perubahan dunia oleh teknologi, siswa perlu kesempatan untuk belajar berbagai sistem dukungan teknologi baik teknologi rendah hingga teknologi tinggi untuk berpikir secara spasial.
Bagaimana pendapat anda?! silahkan didiskusikan dan refleksikan sejauh mana yang kita pelajari hari ini, dan kepedulian keruangan yang kita miliki?!

Referensi: 
Learning to think spatially : GIS as a support system in the K-12 curriculum.
Includes bibliographical references and index.
ISBN 0-309-09208-6 (pbk.) — ISBN 0-309-53191-8 (PDF)
1. Space perception—Study and teaching. 2. Geographic information
systems. I. National Academies Press (U.S.)
BF723.S63L43 2006
370.15′2—dc22


Selasa, 14 Oktober 2014

PELATIHAN KOMPUTER MAHASISWA BARU TA.2014/2015

Pengumuman Diberitahukan kepada Mahasiswa Baru IKIP PGRI Pontianak Tahun Akademik 2014/2015, Pelatihan Komputer dimulai pada tanggal 13 Oktober 2014, tempat Laboratorium Kampus Ilham. Adapun Prodi yang terjadwal yaitu, Prodi Penjaskes, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Fisika, Pendidikan TIK. Silahkan Download Jadwal Pelatihan Demikian Pengumuman ini kami sampaikan atas perhatiannya diucapkan terimakasih, Note : Ketua Tingkat diharapkan Melaporkan Data Kelasnya pada Staff UPT.Lab Komputer Ka.UPT. Laboratorium Komputer ttd Adi Jumaryadi, ST

Sabtu, 24 Maret 2012

INFO TERBARU

‎!!! PENGUMUMAN !!!
BAGI MAHASISWA GEOGRAFI SEMESTER 6 YANG BISA MENGIKUTI MATA KULIAH MICRO TEACHING HARUS LULUS MATA KULIAH SEBAGAI BERIKUT :
1. PROFESI PENDIDIKAN
2. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
3. EVALUASI PENGAJARAN
4. PERENCANAAN PENGAJARAN
5. MEDIA PENDIDIKAN

TERTANDA PRODI GEOGRAFI STKIP-PGRI PTK

Rabu, 07 Maret 2012

Informasi Poliklinik STKIP PGRI PTK

Informasi Poliklinik STKIP PGRI PTK
Sehubungan akan di buka Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2012/2013. Kami dari Staff Poliklinik STKIP PGRI Pontianak membuka bagi Calon Mahasiswa/i untuk membuat Surat Keterangan Dokter/Surat Keterangan Sehat dengan persyaratan :

1. Membawa Pas Photo Ukuran 3x4
2. Membayar Biaya Administrasi Rp.8000,-

Pontianak, 07 Maret 2012

ttd

Dr.Isman Ramadi,M.Med.OM

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Dcreators