Minggu, 12 Juni 2011
Wadah Cetak SDM Guru di Kalbar

INDRA NOVA
Walikota Pontianak, H Sutarmidji SH, MHum didampingi Ketua STKIP PGRI Pontianak, Samion, dan guru besar, Prof Hadari Nawawi saat memotong pita saat peresmian kampus baru STKIP PGRI Pontianak
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Pontianak, secara resmi menempati kampus baru di Jalan Ampera Pontianak. Bangunan 4 lantai yang didesain menampung 11 ribu mahasiswa ini, secara resmi penggunaannya dilakukan Walikota Pontianak, H Sutarmidji SH, MHum. Sabtu (11/6).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi PGRI Pontianak, Drs. Musa MPd dan Ketua STKIP PGRI Pontianak, Prof. Dr. H. Samion AR MPd, serta 10 program studi, terdiri-dari ruang perpustakaan, IT, laboratorium, ruang fitness, musala dan saran penunjang lainnya seperti fasilitas layanan bank dan lapangan olahraga
“Alhamdulillah, meski baru 98 persen, pembangunan kampus baru STKIP sudah dapat kita fungsikan. Sekarang seluruh pelayanan administrasi akademi, keuangan dan pelayanan kemahasiswaan, efektif diselenggarakan secara terpadu mulai Senin, (13/6),” papar Ketua STKIP PGRI Pontianak, Prof. Dr. H. Samion AR MPd, saat memberikan sambutan pada syukuran peresmian Kampus baru STKIP PGRI Pontianak. Sabtu (11/6).
Dijelaskan Samion, STKIP ditopang 24 dosen yang menjadi SDM tetap yayasan dengan gelar S2 dan S1, bahkan sudah ada yang menyelesaikan gelar doctoral. Di samping itu, terdapat 13 PNS yang ikut diperbantukan, meliputi 1 orang doctoral dan 2 orang Profesor.
"Sebanyak 44 dosen yayasan hingga kini masih studi. Tahun 2011 ini disiapkan 54 dosen mengikuti studi S2 yang dipusatkan mengikuti studi di Universitas Negeri 11 Maret Solo," terangnya.
Samoin berharap, Pemkot melakukan perbaikan Jalan Ampera yang mengalami kerusakan. Langkah itu penting, untuk menunjang akses transportasi bagi kelangsungan masyarakat sekitar dan aktivitas lembaga pendidikan.
Sementara itu, Walikota Pontianak, H. Sutarmidji, SH, MHum, mengatakan banyak permasalahan dalam dunia pendidikan. Terkait solidaritas tenaga guru dan dunia pendidikan yang kini dirundung permasalahan, dirinya turut prihatin. Namun kian berkembangnya STKIP PGRI Pontianak jelas memberikan kebanggaan tersendiri. Apalagi STKIP PGRI Pontianak menjadi salah satu sekolah tinggi yang terbaik di Indonesia.
“Sejalan dengan visi pembangunan pemerintahan, saya berterima kasih pada STKIP PGRI Pontianak. Karena telah menjadi bagian dalam meningkatkan SDM dan kualitas pelayanan publik,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Bang Midji ini mendorong, STKIP PGRI Pontianak untuk meningkatkan kerja sama dengan Kabupaten atau Kota dalam memenuhi kualitas SDM.
"Disini STKIP PGRI Pontianak mencetak guru. Saye bangge karne guru besar kite Bapak Profesor Hadari Nawawi, sebagai mantan ketua STKIP PGRI Pontianak, telah mewarisi jiwa kepemimpinan dan kejujurannnye. Kite tentu berharap kepemimpinan STKIP sekarang dan yang akan datang meneladani jiwa kepemimpinan itu," timpalnya.
Terkait permasalahan infrastruktur, Midji berjanji, Jalan Danau Sentarum dan Ampera menjadi skala prioritas pembangunan. "Sebenarnya kita targetkan 2011 selesai, namun terkendala pada pembebasan lahan,'" ujarnya.
Kembali pada peningkatan SDM, Midji menuturkan, kualitas kampus tidak hanya pada peningkatan pembangunan saja. Namun kualitas SDM dan mampu melahirkan lulusan S2, S3, untuk mengabdi bagi kepentingan pendidikan khususnya di Kalimantan Barat.
Mantan Ketua STKIP PGRI Pontianak, Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, mengatakan guru harus dihasilkan oleh STKIP, dan STKIP harus terus berdiri. “STKIP boleh saja berjaya. Tapi bukan dengan sendirinya, melainkan berkat organisasi PGRI, yayasan, dan civitas academica STKIP sendiri. Namun kita jangan pernah lupa, dengan sejarah dan cita-cita serta tujuan didirikannya perguruan ini," tegasnya.
Guru besar sekaligus mantan rektor Untan dan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan ini memberikan masukan kepada ketua STKIP PGRI Pontianak beserta civitas academica agar dapat mengadakan perangkat akademik yang memadai dan semakin berkualitas. Ia berharap dibuatkan monument untuk mengingat history keberadaan STKIP dari waktu ke waktu, ia menambahkan agar dibudayakan Dies Natalis STKIP PGRI Pontianak untuk para pendidik. "Hal itu tentu akan memberikan manfaat," ujarnya.
Hal senada dikatakan Ketua Yayasan Pendidikan PGRI Pontianak, Drs. Musa, MPd. Menurutnya keadaan dan perkembangan STKIP semakin hari semakin baik, maju dan berkembang.
"Ini tentu memberikan warna bagi pertumbuhan pembangunan Kalbar, khususnya Kota Pontianak, perkembangan ini kita harap dapat memberi imbas positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar kampus," ucapnya. (oVa)
0 komentar:
Posting Komentar