PONTIANAK – Kejuaraan karate pelajar 2011 se-Kalbar memperebutkan piala Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan-Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP- PGRI) Pontianak resmi dibuka 1-3 Juli 2011 di Aula STKIP-PGRI Pontianak.
Kejuaraan yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate STKIP-PGRI Pontianak itu diikuti sekitar 500 karateka cilik dari berbagai kabupaten/kota se-Kalbar.
“Dengan adanya STKIP-PGRI Cup ini kita ingin menghidupkan kembali event-event karate yang memang sangat minim diadakan. Selain itu, untuk mengisi waktu liburan pelajar sehingga pelajar terus termotivasi untuk terus melakukan latihan,” ujar Pembina UKM Karate STKIP-PGRI Pontianak, Dedi, Jumat (1/7/2011).
Dikatakan Dedi, sangat jarang dan bahkan tidak pernah diadakan event dengan mempertemukan para pelajar dari berbagai wadah persatuan karate. Event ini diharapkannya dapat menjadi wadah setiap karateka terutama pelajar usia dini untuk memotivasi diri.
Panitia memprediksi hanya akan ada sekitar 300 hingga 400 peserta yang akan tampil. Namun, hingga hari pelaksanaan dikatakannya sudah ada sekitar 500 peserta pelajar yang sudah mendaftar.
“Memang melampaui jumlah target yang sudah kita prediksi, sampai-sampai diusulkan untuk penambahan wasit,” ujarnya.
“Memang melampaui jumlah target yang sudah kita prediksi, sampai-sampai diusulkan untuk penambahan wasit,” ujarnya.
Kejuaraan ini mempertandingkan dua nomor yakni kata dan komite dengan beberapa kategori usia. Adapun kategori tersebut dikatakannya yakni usia dini dari 8-9 tahun, usia pra pemula untuk usia 10-11 tahun, usia pemula untuk 12-13 tahun, usia kadet dari 14-15 tahun, usia junior dari 16-18 tahun dan usia mahasiswa.
Asal peserta dikatakan Dedi, mulai dari Kota Pontianak, Kubu Raya, Sanggau, Sintang, Sambas, Landak, Kapuas Hulu, dan Ketapang.
Dedi berharap kejuaraan ini dapat diadakan sebagai agenda rutin yang dapat dijadikan sebagai pembinaan karateka usia dini. Seorang official perguruan Amura Aksi, Kurnia mengatakan, event-event seperti ini sangat baik dilaksanakan untuk pembinaan karateka usia dini. Dikatakannya, khusus di Kalbar memang event-event untuk karate sangat minim.
“Paling event yang ada mungkin hanya O2SN, itupun hanya ada sampai tingkat kecamatan. Jadi, eventnya sangat minim. Dengan adanya event seperti ini sangat baguslah,” ujar Kurnia.
Dedi berharap kejuaraan ini dapat diadakan sebagai agenda rutin yang dapat dijadikan sebagai pembinaan karateka usia dini. Seorang official perguruan Amura Aksi, Kurnia mengatakan, event-event seperti ini sangat baik dilaksanakan untuk pembinaan karateka usia dini. Dikatakannya, khusus di Kalbar memang event-event untuk karate sangat minim.
“Paling event yang ada mungkin hanya O2SN, itupun hanya ada sampai tingkat kecamatan. Jadi, eventnya sangat minim. Dengan adanya event seperti ini sangat baguslah,” ujar Kurnia.
Dikatakan Kurnia, pembentukan mental dan karakter anak sangat bagus melalui karate. Untuk itu, katanya, harus ada wadah bagi anak untuk tampil lebih berani.
sumber: tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar